Penerbit Buddhamahadasa Buddhist Education Center
Penerbit BBEC (Buddhamahadasa Buddhist Education Center) berkomitmen menjadi Dhammaduta dengan fokus pada Dhamma Dana (cetak buku Dhamma, cetak lagu buddhist) ya-ng akan dibagikan gratis ke seluruh umat dan vihara-vihara di seluruh daerah.
VISI :
Menyebarkan dan mengembangkan Buddha Dhamma
MISI :
Mengenalkan ajaran Buddha kepada banyak orang di berbagai pelosok Indonesia.
EDUKASI :
-
Penerbitan Buku Dharma, CD tentang Buddha Dhamma dan Bulletin Umat
-
Pengiriman pesan melalui HP untuk renungan atau Pesan Dharma
-
Mencetak Aksesoris Dhamma
-
Buddha Land Tour
-
Membangun Buddha Dhamma di daerah-daerah
Kegiatan Penerbit
E-Book
Sinopsis :
Buddha Sang Penerang
Ada tiga benda yang mampu menerangi dunia. Bulan menerangi kegelapan malam, matahari menerangi dunia, dan seorang Buddha menerangi kegelapan batin. Sebagaimana kita pahami, bahwa noda kebodohan, keserakahan, dan kebencian mengakibatkan makhluk-makhluk berputar dalam samsara yaitu lingkaran kelahiran dan kematian dalam alam-alam kehidupan.
Kehadiran Buddha merupakan berkah bagi dunia yang diliputi kegelapan panjang. Meskipun Buddha telah lama tiada, namun Dhamma yang Beliau ajarkan masih merupakan warisan berharga bagi generasi
demi generasi.
Master Hui Neng
Sinopsis :
Kehidupan Master Hui Neng sungguh menarik untuk diikuti. Dilahirkan dalam keluarga miskin, menyebabkan ia tidak berkesempatan mengenyam pendidikan formal. Namun akar kebajikan yang ia miliki, membuatnya mampu memahami satu bait sutra intan yang di dengarnya dari seseorang dikala ia dalam perjalanan ke kota menjual kayu bakar. “Pencerahan terbatas”, yang ia peroleh dari mendengar sutra tersebut, menjadi awal perjalanan beliau menjadi seorang guru zen, patriark ke 6.
Master Yu Jing Yi
Sinopsis :
Di masa dinasti Ming, hiduplah seorang cendikiwian bernama Yu Jing Yi. Semasa hidup, keluarga nya selalu terimpa kemalangan dan kesusahan. Tujuh dari sembilan anak nya meninggal dunia, hingga hanya tersisa seorang putra dan seorang putri. Seakan belum cukup penderitaan tersebut, putra satu-satunya hilang entah kemana. Istrinya dilanda kesedihan teramat mendalam. Ia terus menerus menangis hingga melihat penglihatan pada kedua matanya.
Yu Jing Yi selalu bertanya tanya, mengapa hidup nya selalu sengsara, mengapa ia selalu membuat perbuatan baik tapi tidak mendapatkan karma baik?
Hidup Dalam Harmoni
Sinopsis :
Sigalovada Sutta adalah Sutra yang berisikan wejangan Sang Buddha kepada Sigala, putra keluarga Buddhis yang berdiam di Rajagaha. Orang tua nya adalah penganut agama Buddha yang taat dan berbakti kepada Sang Buddha, tetapi tidak berhasil mengajak putranya mengikuti jejaknya. Berbagai usaha telah dilakukannya agar Sigala mau bertemu dengan Sang Buddha atau siswa – siswanya dan mendengarkan Dhamma. Namun Sigala beranggapan bahwa tidak ada gunanya mengunjungi Sangha, karena hal itu
tidak akan mendatangkan keuntungan materi, bahkan akan mengakibatkan kerugian materi. Pikirannya hanya tertuju pada kesejahteraan 4 Hidup dalam Harmoni materi dan beranggapan kemajuan mental spiritual tidak ada gunanya.
Kumpulan Cerita Dharma 1
Sinopsis :
Di zaman Buddha, ada seorang raja dari kerajaan kecil, sebagai seorang pemuja Brahma, ia sangat meyakini bahwa kekuatan dan kehormatan yang ia nikmati dalam kehidupan ini sekarang adalah hasil dari perbuatan-perbuatan baik dari kehidupannya yang lampau. Oleh karena itu, ia dengan senang hati mengembangkan berkah nya untuk kehidupan yang akan datang dengan cara berdana.
Di dalam ajaran Buddha berdana berarti melatih diri dan merupakan prinsip pertama dalam 6 paramita, ini adalah ungkapan cinta yang artinya melenyapkan ego seseorang dan menyeimbangkan hati nya untuk peduli pada orang lain. Seperti seorang ibu yang selalu peduli dan cinta kepada putra dan putri nya tanpa pamrih.
Kumpulan Cerita Dharma 2
Sinopsis :
Di zaman Buddha, ada seorang raja dari kerajaan kecil, sebagai seorang pemuja Brahma, ia sangat meyakini bahwa kekuatan dan kehormatan yang ia nikmati dalam kehidupan ini sekarang adalah hasil dari perbuatan-perbuatan baik dari kehidupannya yang lampau. Oleh karena itu, ia dengan senang hati mengembangkan berkah nya untuk kehidupan yang akan datang dengan cara berdana.
Di dalam ajaran Buddha berdana berarti melatih diri dan merupakan prinsip pertama dalam 6 paramita, ini adalah ungkapan cinta yang artinya melenyapkan ego seseorang dan menyeimbangkan hati nya untuk peduli pada orang lain. Seperti seorang ibu yang selalu peduli dan cinta kepada putra dan putri nya tanpa pamrih.
Sabda Buddha
Sinopsis :
Buku ini mengisahkan tentang welas asih bodhisatva Ksitigarbha terhadap makhluk dunia yang diliputi kebodohan, ketamakan dan kebencian, secara terus memupuk karma buruk melalui pikiran, ucapan dan perbuatan. Buku ini dikemas dalam bentuk komik oleh Lin Ju Qing, dengan harapan agar lebih mudah untuk dipahami. Makhluk jambudvipa (alam manusia) seringkali memiliki pandangan salah, sehingga mereka terjebak dalam kehidupan yang penuh dengan karma buruk. Memahami besarnya penderitaan yang dialami makhluk jambudvipa, Bodhisatva Ksitigarbha bertekad, "Jika neraka belum kosong, saya tidak akan mencapai kebuddhaan".
Sariputra
Sinopsis :
"Seandainya seseorang bertemu orang bijaksana yang mau menunjukan dan memberitahukan kesalahan-kesalahannya, seperti orang menunjukan harta karun. Hendaklah ia bergaul dengan orang bijaksana itu, sungguh baik dan tidak tercela bergaul dengan orang yang bijaksana." Sariputra adalah merupakan salah satu murid penting Buddha, ia menjadi seorang arahat yang terkenal akan kebijaksanaannya yang utama.
Seni Mengubah Nasib
4 Ajaran Liao Fan
Sinopsis :
Pada abad ke enam belas di Tiongkok, Tuan Yuan Liao Fan menulis Empat Ajaran Liao Fan dengan mengharapkan tulisan nya itu dapat membimbing anaknya, Yuan Tian Qi. Bagaimana memahami wajah nasib yang sebenarnya, membedakan yang baik dan yang buruk, memperbaiki kesalahan dan mempraktikan kebajikan. Naskah itu juga mengandung bukti-hidup mengenai manfaat mempraktikan kebajikan dan mengembangkan budi pekerti serta kerendahan hati. Saat mengisahkan pengalamannya sendiri dalam mengubah nasb, Tuan Yuan Liao Fan sendiri telah menjadi perwujudan dari ajaran-ajarannya.
Shri Hevajra, Milarepa
Sinopsis :
Demi untuuk menggapai Dharma, menanggung banyak frustasi, harus bagaimanakah ini berlanjut? haruskah dipertahankan atau dilepaskan saja? bila lepaskan tujuan ini, maka saya senantiasa akan terus mengembara dalam lautan samsara 6 alam kelahiran yang menderita ini. Bila saya pertahankan perjalanan tujuan ini, maka saya akan menjadi Buddha. Lantas, harus bagaimanakah Milarepa, seorang pujangga di gunung es ini akhirnya membuat pilihannya?